telpon : 0852 555 10 204 Alamat : BTN.Mangga Tiga Blok A1.No 27, Daya MAkassar Saung Sangkuriang Makassar Licensi BBI Sukabumi Bogor Pin.bb: D0031C6B
Kamis, 03 Oktober 2013
Jumat, 27 September 2013
Menurunkan Tingkat Kanibalisme Ikan Lele Dengan Buah Mengkudu
Usaha
budidaya ikan lele yang dilakukan secara intensif, akan memaksimalkan kapasitas
produksi. Masalah yang sering muncul pada usaha budidaya secara intensif ikan
lele ialah tingginya tingkat mortalitas benih ikan lele akibat sifat
kanibalisme dalam kegiatan pembenihan. Hal ini terjadi karena sifat agresif
yang tinggi akibat padat tebar pemeliharaan yang tinggi sehingga membatasi
ruang gerak dan meningkatkan tingkat persaingan makanan dan oksigen.
Upaya yang
dilakukan selama ini dalam mengendalikan sifat kanibalisme ini yaitu dengan
melakukan penyortiran (grading) ukuran benih secara teratur atau penjarangan
kepadatan pemeliharaan benih.
“Namun,
upaya seperti ini dinilai masih kurang efisien karena mengurangi kepadatan
pemeliharaan dalam kapasitas produksi yang tersedia dan juga memerlukan
tambahan sarana produksi untuk menampung benih hasil sortiran atau
penjarangan,” demikian kata Ikbal Hadi, mahasiswa Departemen Budidaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB, bersama Dosen Pendamping Ir.
Harton Arfah, M.Si.
Alternatif
upaya lain yang dapat dilakukan dalam mengendalikan kanibalisme benih ikan lele
pada sistem budidaya intensif yaitu bisa melalui pendekatan secara hormonal.
Riset yang dilakukan oleh Hseu J.R., pada juvenil ikan kerapu membuktikan bahwa
kanibalisme dipengaruhi oleh tingkat konsentrasi hormon serotonin pada otak.
Ikbal Hadi
bersama empat rekannya Asep El Qusairi, Ruly Ratannanda, M. Hasyim Al Abror,
dan Rezi Hidayat melakukan penelitian bertajuk “Efektivitas Pemberian Ekstrak
Buah Mengkudu Morinda cirtifolia L. Melalui Pakan Alami Terhadap Sifat
Kanibalisme Benih Ikan Lele Clarias sp. Pada Sistem Budidaya Intensif”.
Melalui
riset intensif yang dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium, mengkudu
menunjukkan keunggulan luar biasa. Mengkudu mengandung zat scopoletin yang
berguna dalam peningkatan kegiatan kelenjar peneal di dalam otak, yang
merupakan tempat dimana serotonin diproduksi dan kemudian digunakan untuk
menghasilkan hormon melatonin.
Serotonin
adalah salah satu zat terpenting di dalam butiran darah (trombosit) yang
melapisi saluran pencernaan dan otak. Di dalam otak, serotonin berperan sebagai
neurotransmiter penghantar sinyal saran dan prekursor hormon melatonin.
Serotonin dan melatonin membantu mengatur beberapa kegiatan tubuh seperti
tidur, regulasi suhu badan, suasana hati (mood), masa pubertas dan siklus
produksi sel telur, rasa lapar dan perilaku seksual. Kekurangan serotonin dalam
tubuh dapat mengakibatkan penyakit migrain, pusing, depresi, bahkan juga
penyakit Alzheimer.
(Sumber :
Pos Kota)
Cara mengaplikasikan Buah Mengkudu Untuk Menekan
Kanibalisme Ikan Lele
Ada banyak
cara mengimplementasikannya, anda dapat memilih salah satu cara yang anda
anggap mudah, atau bisa juga dicoba satu persatu. Berikut ini adalah beberapa
caranya:
- Cara Pertama: Ambil Beberapa buah Mengkudu lalu di jus lalu di campur pakan.
- Cara Kedua: Ambil beberapa buah mengkudu yg sudah matang, belah jadi beberapa potong lalu masukan langsung kedalam Kolam.
- Cara Ketiga: Bisa juga sebelum diberikan, mengkudu di fermentasi selama 12-24 jam
Jumat, 12 Juli 2013
Selasa, 25 Juni 2013
KULTUR MASSAL
BIOFLOC
SEBAGAI PAKAN ALAMI ALTERNATIF DAN PENGENDALI LINGKUNGAN MEDIA PEMBENIHANLELE SANGKURIANG MAKASSAR
SEBAGAI PAKAN ALAMI ALTERNATIF DAN PENGENDALI LINGKUNGAN MEDIA PEMBENIHANLELE SANGKURIANG MAKASSAR
(BTN.MANGGA TIGA BLOK A1.NO.27 DAYA )
. .Biofloc adl. detritus organik dg komponen agregat partikel mikro-makro (bakteri, phyto-zooplnkt, protozoa, diatom, invertebrata dll.) dan kaya protein, mineral
•Kadar
protein relatif
tinggi
(30-40 %); substitusi
pakan
buatan/tepung
ikan; pakan alami dan filter biologis, dapat dibuat tepung, efisiensi pakan 30-50%
•Mudah diproduksi massal dg. Teknologi sederhana sistim SBR (sequencing batch reactor=butuh carbon) dan MBR (membrane biological reactor=tidak butuh carbon, menggunakan ikan)
•Umum dikembangkan dalam kegiatan budidaya
(lele,
tilapia, mas) dan masih terbatas pada kegiatan pembenihan
Minggu, 23 Juni 2013
Sabtu, 22 Juni 2013
KULTUR MASSAL
BIOFLOC
SEBAGAI PAKAN ALAMI ALTERNATIF DAN PENGENDALI LINGKUNGAN MEDIA PEMBENIHAN Lele Sangkuriang Makassar
085255510204
LATAR BELAKANG
.Biofloc adl. detritus organik dg komponen agregat partikel mikro-makro (bakteri, phyto-zooplnkt, protozoa, diatom, invertebrata dll.) dan kaya protein, mineral
•Kadar
protein relatif
tinggi
(30-40 %); substitusi
pakan
buatan/tepung
ikan; pakan alami dan filter biologis, dapat dibuat tepung, efisiensi pakan 30-50%
•Mudah diproduksi massal dg. Teknologi sederhana sistim SBR (sequencing batch reactor=butuh carbon) dan MBR (membrane biological reactor=tidak butuh carbon, menggunakan ikan)
•Umum dikembangkan dalam kegiatan budidaya
(udang,
tilapia, mas) dan masih terbatas pada kegiatan pembenihan
BAHAN dan ALAT:
•Tanah Kolam 100 g dan 200 g
•Pellet udang, protein 30-40 % (dosis
100 % per hari
dari
berat
tanah)
•Molase
(gula
merah)
•Bak
volume air 10 m3
•Sarana
aerasi
dan
panen
•Gelas
ukur
•Analisa
kualitas
air, proksimat,
mikrobiologi
•Mikroskop,
oven, sentrifuge,
timbangan
•Kamera
digital dll.
Tepung (pellet udang) dan molase (gula merah)
Langganan:
Postingan (Atom)