Jumat, 27 September 2013

Menurunkan Tingkat Kanibalisme Ikan Lele Dengan Buah Mengkudu





Usaha budidaya ikan lele yang dilakukan secara intensif, akan memaksimalkan kapasitas produksi. Masalah yang sering muncul pada usaha budidaya secara intensif ikan lele ialah tingginya tingkat mortalitas benih ikan lele akibat sifat kanibalisme dalam kegiatan pembenihan. Hal ini terjadi karena sifat agresif yang tinggi akibat padat tebar pemeliharaan yang tinggi sehingga membatasi ruang gerak dan meningkatkan tingkat persaingan makanan dan oksigen.
Upaya yang dilakukan selama ini dalam mengendalikan sifat kanibalisme ini yaitu dengan melakukan penyortiran (grading) ukuran benih secara teratur atau penjarangan kepadatan pemeliharaan benih.
“Namun, upaya seperti ini dinilai masih kurang efisien karena mengurangi kepadatan pemeliharaan dalam kapasitas produksi yang tersedia dan juga memerlukan tambahan sarana produksi untuk menampung benih hasil sortiran atau penjarangan,” demikian kata Ikbal Hadi, mahasiswa Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB, bersama Dosen Pendamping Ir. Harton Arfah, M.Si.
Alternatif upaya lain yang dapat dilakukan dalam mengendalikan kanibalisme benih ikan lele pada sistem budidaya intensif yaitu bisa melalui pendekatan secara hormonal. Riset yang dilakukan oleh Hseu J.R., pada juvenil ikan kerapu membuktikan bahwa kanibalisme dipengaruhi oleh tingkat konsentrasi hormon serotonin pada otak.
Ikbal Hadi bersama empat rekannya Asep El Qusairi, Ruly Ratannanda, M. Hasyim Al Abror, dan Rezi Hidayat melakukan penelitian bertajuk “Efektivitas Pemberian Ekstrak Buah Mengkudu Morinda cirtifolia L. Melalui Pakan Alami Terhadap Sifat Kanibalisme Benih Ikan Lele Clarias sp. Pada Sistem Budidaya Intensif”.
Melalui riset intensif yang dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium, mengkudu menunjukkan keunggulan luar biasa. Mengkudu mengandung zat scopoletin yang berguna dalam peningkatan kegiatan kelenjar peneal di dalam otak, yang merupakan tempat dimana serotonin diproduksi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan hormon melatonin.
Serotonin adalah salah satu zat terpenting di dalam butiran darah (trombosit) yang melapisi saluran pencernaan dan otak. Di dalam otak, serotonin berperan sebagai neurotransmiter penghantar sinyal saran dan prekursor hormon melatonin. Serotonin dan melatonin membantu mengatur beberapa kegiatan tubuh seperti tidur, regulasi suhu badan, suasana hati (mood), masa pubertas dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan perilaku seksual. Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migrain, pusing, depresi, bahkan juga penyakit Alzheimer.
(Sumber : Pos Kota)
Cara mengaplikasikan Buah Mengkudu Untuk Menekan Kanibalisme Ikan Lele
Ada banyak cara mengimplementasikannya, anda dapat memilih salah satu cara yang anda anggap mudah, atau bisa juga dicoba satu persatu. Berikut ini adalah beberapa caranya:
  1. Cara Pertama: Ambil Beberapa buah Mengkudu lalu di jus lalu di campur pakan.
  2. Cara Kedua: Ambil beberapa buah mengkudu yg sudah matang, belah jadi beberapa potong lalu masukan langsung kedalam Kolam.
  3. Cara Ketiga: Bisa juga sebelum diberikan, mengkudu di fermentasi selama 12-24 jam
 

Jual Keramba Pembesaran,Hafa Telur, Ovaprim..






Sabtu, 13 Juli 2013

Selasa, 25 Juni 2013

KULTUR  MASSAL BIOFLOC
SEBAGAI PAKAN ALAMI ALTERNATIF DAN PENGENDALI LINGKUNGAN MEDIA PEMBENIHANLELE SANGKURIANG MAKASSAR
(BTN.MANGGA TIGA BLOK A1.NO.27 DAYA )


. .Biofloc adl. detritus organik dg komponen agregat partikel mikro-makro (bakteri, phyto-zooplnkt, protozoa, diatom, invertebrata dll.) dan kaya protein, mineral
Kadar protein relatif tinggi (30-40 %); substitusi pakan buatan/tepung ikan;  pakan alami dan filter biologis, dapat dibuat tepung, efisiensi pakan 30-50%
Mudah diproduksi massal dg. Teknologi sederhana sistim SBR (sequencing batch reactor=butuh carbon) dan MBR (membrane biological reactor=tidak butuh carbon, menggunakan ikan)
Umum dikembangkan dalam kegiatan budidaya
   (lele, tilapia, mas) dan masih terbatas pada kegiatan pembenihan


Sabtu, 22 Juni 2013

KULTUR  MASSAL BIOFLOC
SEBAGAI PAKAN ALAMI ALTERNATIF DAN PENGENDALI LINGKUNGAN MEDIA PEMBENIHAN Lele Sangkuriang Makassar

085255510204


LATAR BELAKANG

.Biofloc adl. detritus organik dg komponen agregat partikel mikro-makro (bakteri, phyto-zooplnkt, protozoa, diatom, invertebrata dll.) dan kaya protein, mineral
Kadar protein relatif tinggi (30-40 %); substitusi pakan buatan/tepung ikan;  pakan alami dan filter biologis, dapat dibuat tepung, efisiensi pakan 30-50%
Mudah diproduksi massal dg. Teknologi sederhana sistim SBR (sequencing batch reactor=butuh carbon) dan MBR (membrane biological reactor=tidak butuh carbon, menggunakan ikan)
Umum dikembangkan dalam kegiatan budidaya
   (udang, tilapia, mas) dan masih terbatas pada kegiatan pembenihan
 

BAHAN dan ALAT:

Tanah Kolam 100 g dan 200 g
Pellet udang, protein 30-40 % (dosis 100 % per hari dari berat tanah)
Molase (gula merah)
Bak volume air 10 m3
Sarana aerasi dan panen
Gelas ukur
Analisa kualitas air, proksimat, mikrobiologi
Mikroskop, oven, sentrifuge, timbangan
Kamera digital dll.
Tepung (pellet udang) dan molase (gula merah)